REM desensitization as a new therapeutic method for post- traumatic stress disorder: A randomized controlled trial

Description

Tujuan: menilai potensi efikasi suatu pendekatan terapi baru untuk gangguan stress paska-trauma dan membandingkannya dengan pendekatan “eye movement desensitization and reprocessing” (EMDR), yang merupakan pendekatan terapi baku dan kelompok control. Metode: penelitian ini dirancang menggunakan metode penelitian uji klinik acak terkontrol. Peserta penelitian yang ikut berpartisipasi adalah anggota militer yang berusia 25-50 tahun yang dirawat di RS Bushehr, Iran dengan diagnosis akhir PTSD. Selanjutnya, 33 pasien laki-laki ikut serta dalam penelitian ini dan dibagi ke dalam tiga kelompok: G1: EMDR; G2: Desensitisasi REM; dan grup 3: subyek kontrol yang tidak mendapatkan terapi. Penilaian dilakukan dengan mengunakan indeks penilaian dari “Mississippi Scale for Posttraumatic Stress Disorder, Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)” serta kuesioner ansietas yakni “death anxiety questionnaire” yang berisi 37 butir pertanyaan. Hasil: perbandingan multipel menunjukkan bahwa pikiran yang mengganggu (intrusive thought) tampaknya membaik secara bermakna dengan desensitisasi REM dibandingkan EMDR (p=0,03), sedangkan depresi lebih responsive terhadap EMDR (p=0,03). Di antara butir-butir pertanyaan tentang skala kualitas tidur dari “Pittsburgh scale”, kualitas tidur (p=0,02), durasi tidur (p=0,001) dan skor total kualias tidur (p=0,002) tampaknya membaik secara bermakna pada kelompok desensitisasi REM. Perubahan pada skor ansietas kematian absolut (absolute death anxiety scores) tidak berbeda antara kelompok yang mendapatkan EMDR dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0,05). Kesimpulan: desensitasi REM, suatu pendekatan terapi baru untuk PTSD ternyata merupakan strategi yang sangat efektif, bahkan lebih baik daripada EMDR yang merupakan terapi baku untuk gangguan tersebut, pada sebagian besar subyek penelitian dengan penekanan pada gejala-gejala tidur dan juga pada penatalaksanaan pikiran yang mengganggu. Depresi merupakan satu-satunya faktor dengan Desensitisasi REM yang secara bermakna mempunyai efek terapi yang tidak lebih baik dibandingkan dengan EMDR.

Aim: To evaluate potential efficacy of a new therapeutic approach in posttraumatic stress disorder in comparison with eye movement desensitization and reprocessing (EMDR), a standard treatment approach and controls. Methods: the study was designed using a randomized controlled trial methodology. Participants were recruited from military servicemen aged between 25 to 50 years who were admitting hospitals of Bushehr, Iran, with the final diagnosis of PTSD. Finally 33 male patients were devided into three subgroups: G1: EMDR; G2: REM Desensitization; and group 3: controls who received no therapy. Mississippi Scale for Posttraumatic Stress Disorder, Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) and a 37 item death anxiety questionnaire were used for measures. Results: multiple comparisons showed that intrusive thoughts were significantly more likely to improve with REM Desensitization versus EMDR (P=0.03), while depression was more responsive to EMDR (p=0.03). Among the Pittsburgh scale for the quality of sleep items, sleep quality (p=0.02), sleep duration (p=0.001), and total sleep quality score (p=0.002) were significantly more likely to improve in the REM Desensitization group. Change in the absolute death anxiety scores was not different between subgroups excepting EMDR versus control group (p=0.05). Conclusion: REM, desensitization, the new therapeutic approach to PTSD is a highly effective strategy, even more than EMDR, the standard treatment, in most of the evaluated subjects, with special emphasis on sleep symptoms, and also in the management of intrusive thoughts. Depression is the only factor in which, REM Desensitization was significantly less likely to represent a superior therapeutic effect than EMDR.

Format

Journal

Language

English

Author(s)

Khodabakhsh Ahmadi
Majid Hazrati
Mohammadjavad Ahmadizadeh
Sima Noohi

Original Work Citation

Ahmadi, K., Hazrati, M., Ahmadizadeh, M., & Noohi, S. (2015).  REM desensitization as a new therapeutic method for post- traumatic stress disorder: A randomized controlled trial.  Acta Medica Indonesiana, 47(2), 111-119

Citation

“REM desensitization as a new therapeutic method for post- traumatic stress disorder: A randomized controlled trial,” Francine Shapiro Library, accessed May 17, 2024, https://francineshapirolibrary.omeka.net/items/show/23477.

Output Formats