Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR) debagai salah satus strategi mereduksi dampak kekerasaan pada anakEye movement desensitization and reprocessing (EMDR) as a strategy to reduce the impact of violence on children
Description
Dunia konseling saat ini semakin berkembang. Perkembangan tersebut diimbangi dengan munculnya berbagai strategi baru, salah satunya ialah Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR). EMDR merupakan terobosan inovatif dalam strategi konseling untuk mereduksi dampak kekerasan pada anak. Layaknya strategi atau teknik konseling yang lainnya, EMDR terkenal dengan gerakan matanya. Artinya melibatkan kejelian konselor dalam mengolah sensasi gerakan tubuh yang muncul (non verbal). EMDR dapat menghapus rasa takut berlebihan dan kecemasan emosional yang mengelilingi sebuah trauma masa lalu. Berdasarkan kajian literatur ini, diharapkan dapat mendorong konselor dalam profesinya menajamkan atau mengasah kembali keterampilan konseling dalam memberikan layanan yang profesional.
Format
Journal
Language
Indonesian
Original Work Citation
Lathifah, M. (2016). [Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR) as a strategy to reduce the impact of violence on children]. Jurnal Buana Pendidikan, 12(22_, 15-27. doi:10.36456/bp.vol12.no22.a616. Indonesian
Citation
“Eye movement desensitization and reprocessing (EMDR) debagai salah satus strategi mereduksi dampak kekerasaan pada anakEye movement desensitization and reprocessing (EMDR) as a strategy to reduce the impact of violence on children,” Francine Shapiro Library, accessed May 14, 2024, https://francineshapirolibrary.omeka.net/items/show/26852.